Posts

Image
  Jika belajar adalah penemuan makna pribadi dan emosi merupakan indikator tingkat makna itu, maka pembelajaran harus dipahami sebagai pengalaman emosional yang sangat pribadi dan juga pengalaman kognitif. Dalam pendidikan, tujuan pembelajaran adalah pernyataan singkat yang menggambarkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan atau suatu kompetensi dari siswa yang bisa diraih dalam aktivitas pembelajaran yang telah dicanangkan. Berbagai komponen belajar dan pembelajaran untuk mendorong keefektifan prosesnya perlu untuk pelajari untuk diimplemtasikan. Selain itu, konteks praktis seperti mendefinisikan hakikat belajar & pembelajaran sesuai konteks peradaban masyarakat memungkinkan siswa untuk menghubungkan konten pembelajaran simbolik seperti konsep dan prinsip dengan referensi dunia nyata mereka (Teguh Triwiyanto. 2023. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga)

Krisis Tata Kelola Pendidikan Indonesia

Image
  Teguh Triwiyanto. Tata kelola pendidikan Indonesia dihadang persoalan untuk mencapai tujuan mulia konstitusi. Melalui visi pembangunan Indonesia 2045, pemerintah mentargetkan taraf pendidikan penduduk Indonesia ditingkatkan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Strategi pembangunan pendidikan yang ditempuh melalui jalan kualitas dan layanan pendidikan merata, peran masyarakat dalam pembangunan pendidikan, profesionalisme guru dan perubahan metode pembelajaran, budaya sekolah dan baca, pendidikan vokasi, enterprenuership , dan karakter. Strategi pembangunan tersebut menghadapi benturan krisis tata kelola pendidikan.   Krisis tata kelola pendidikan Indonesia memberikan tanda untuk perbaikan di masa mendatang. Krisis tata kelola pendidikan Indonesia merupakan tanda bagaimana negara kurang memperhatikan penggunaan sumberdaya secara efektif, kurang terjadi pemeliharaan efisiensi dan efektivitas dari tata kelola organisasi negara yang ada di bidang pendidikan. Buku ini mem

Tahun Baru: Refleksi Untuk Resolusi & Aksi

Image
Teguh Triwiyanto .  Kegembiraan muncul di akhir tahun. Sepertinya 11 bulan lampau sudah jadi ingatan, yang pendek, rapuh tidak terawat, dan mudah lupa. Padahal ingatan kerap jadi sumber kebajikan, ingat dengan jargon untuk melawan lupa. Ingatan sering berumur pendek. Target baru, tujuan baru, dan harapan baru diarahkan untuk 12 bulan ke depan. Tapi apakah pemicunya, sehingga perlu ada kegembiraan di masyarakat. Apakah tahun depan lebih baik, atau tahun yang akan kita tinggalkan sudah berlebih target dari tujuan perencanaan. Refleksi untuk resolusi & aksi jadi salah satu pilihan saat ini. Masyarakat akhirnya dapat merayakan natal dan tahun baru 2022, walaupun pandemi belum berakhir. Muktamar NU di Lampung tetap dilaksanakan, tidak ada lagi gegeran . Semua tetap dengan protokol kesehatan. Pemerintah bijaksana. Rakyatnya lebih arif. Ini sumber kegembiraaan masyarakat. Memang setelah tiga minggu, tingkat kematian akibat Omicron tidak lebih dari dua persen, seperti Covid-19. Pande

John Dewey & Engku Syafei: Menjadi Manusia Merdeka Berpikir

Image
Teguh Triwiyanto. Manusia merdeka berfikir, Syafei meyakinkan, seperti juga halnya John Dewey, bahwa rekonstruksi pengalaman dalam pendidikan harus diarahkan untuk mencapai efisiensi sosial, dengan demikian pendidikan harus merupakan suatu proses sosial. Diperlukan kolaborasi sekolah dengan komunitas karena perubahan lingkungan pndidikan yang terus berubah. Tugas utama pendidikan adalah pengembangan warga negara yang baik, dan sekolah aktivitasnya berusaha mendidik warga negara yang berguna, dengan jalan:  (1) membimbing anak untuk bekerja menghidupi dirinya sendirinya; (2) menanamkan dalam dirinya gagasan bahwa setiap pekerjaan mempunyai tempatnya masing-masing dalam memberi pelayanan kepada masyarakat; dan (3) mengajarkan kepada anak bahwa melalui pekerjaannya, ia akan memberikan sumbangan dalam turut serta membantu  masyarakat untuk ke arah suatu kehidupan bersama yang lebih sempurna. Manusia merdeka berfikir adalah kemampuan untuk secara kritis dan obyektif, mengikuti bentuk dasar

Kelas 9 Ini, Anakku Nevatera Merayakan Hari Lahir

Image
Teguh Triwiyanto. Selamat merayakan hari lahir di kelas 9 ini Nevatera, usia yang mendekati dewasa ya, karena memang kedewasaan selalu tumbuh dan berkembang di usia kamu sekarang. Semoga selalu tercapai semua cita-cita dan harapan kamu, tentu saja harapan kami dan adik-adik kamu ya, di masa sekarang dan masa depan.  Selalu berdoa dan beruaha ya, untuk sekarang dan masa depan, yang di dalamnya ada belajar. Pada saatnya nanti kamu akan tahu, bahwa semua usaha dan jerih payah itu tidak pernah sia-sia. Dan terbayar dengan baik.

Liberalisme Pendidikan

Image
Teguh Triwiyanto. Keprihatinan yang dikemukakan oleh Teguh Triwiyanto dalam Gelombang Liberalisme Pendidikan: Mengawal Tata Kelola Pendidikan untuk Rakyat memang nyata dan terus mengusik nurani kita. Pendidikan seharusnya merupakan hak setiap warga negara dan bisa menjadi jalan demokratisasi untuk mengubah nasib seseorang. Seorang anak dari keluarga miskin seharusnya mempunyai peluang dan kesempatan yang sama dengan anak lain dari keluarga kaya untuk meraih berbagai keberhasilan dalam kehidupan. Yang menentukan keberhasilan seseorang mestinya adalah keputusannya untuk menggunakan peluang-peluang itu dan kesediaannya untuk bekerja keras mewujudkan impian-impiannya. Namun sayangnya, anak-anak di Indonesia mewarisi sistem pendidikan yang belum sepenuhnya berpihak kepada kalangan miskin.  Perubahan tata kelola perekonomian dunia telah menyeret banyak negara termasuk Indonesia dalam pusaran liberalisasi sistem pendidikan. Fenomena liberalisme pendidikan tercermin mulai dari arah kebijakan d

Liberalisasi Pendidikan

Image
Gelombang liberalisme pendidikan, seperti judul buku Teguh Triwiyanto ini, menjadi anomali di neg a ra Indonesia , dimana setiap warga negara berhak mendapat pendidikan , sehingga konsekuensi logisnnya adalah setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (UUD 1945 pasal 31). Meskipun demikian, hingga detik ini (2017) masalah akses pendidikan, terlebih bagi kaum miskin masih menjadi problem besar. Pemerataan pendidikan menjadi mimpi di siang bolong di tengah rezim yang meliberalisasi pendidikan , sementara pendidikan yang berkualitas menjadi barang mewah yang tak semua rakyat dapat mengaksesnya. Liberalisasi pendidikan hanya akan menciptakan pemenang ( the winner ) dan pecundang ( the Losser ) saja . Dua hal yang bertentangan secara diametral. Berdasarkan realitas yang buruk itulah maka saya konsisten sejak awal untuk terus melawan gelombang liberalisasi pendidikan yang kian hari kian intens masuk menelisik dan merongrong semangat pendidik