Liberalisme Pendidikan
Perubahan tata kelola perekonomian dunia telah menyeret banyak negara termasuk Indonesia dalam pusaran liberalisasi sistem pendidikan. Fenomena liberalisme pendidikan tercermin mulai dari arah kebijakan dan tata kelola sistem pendidikan nasional sampai dengan praksis pendidikan di ruangruang kelas. Sekolah-sekolah—termasuk sekolah negeri—telah terjebak dalam arus persaingan bebas. Keluarga yang bisa membayar berbagai fasilitas tambahan memastikan anak-anak mereka memeroleh pendidikan bermutu di sekolah-sekolah unggulan sementara keluarga miskin hanya sanggup mengirim anak mereka di sekolah-sekolah yang belum memenuhi standar minimal pendidikan. Sekolah yang mampu dan kuat menjadi makin unggul sementara sekolah dengan sumber daya minimal menjadi makin tersisihkan. Akibatnya, hak-hak anak miskin untuk mendapatkan pendidikan bermutu menjadi terabaikan.
Dalam buku ini, Teguh Triwiyanto mendedahkan berbagai persoalan yang mencengkeram pendidikan di Indonesia dan menyampaikan harapan-harapan perbaikan demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Pada akhirnya, pemerintah perlu lebih menunjukkan keberpihakan terhadap anakanak dari keluarga miskin dan bekerja lebih keras untuk mewujudkan slogan pendidikan bermutu untuk semua. Secara beriringan, masyarakat juga perlu bekerja keras sebagai mitra untuk mendorong dan memastikan aparat pemerintah bekerja dengan jujur dan sepenuh hati untuk menyelenggarakan pendidikan bermutu untuk semua.
Prof. Anita Lie, Ed.D. Universitas Katolik Widya Mandala www.anitalie.com
Comments
Post a Comment